MILITARY IN LEADERSHIP SUCCESSION
DOI:
https://doi.org/10.47431/governabilitas.v5i2.499Keywords:
military, power, and leadership successionAbstract
This article aims to explain the presence of the military in the succession of national leadership. The military's presence in the succession of leadership shows that power is a contested item between civilian leaders and military leaders. Through direct elections, both the military and civilians have the opportunity to become national leaders. However, only one will be the winner. This is aimed at Prabowo's victory in leadership succession. The 2024 leadership succession equals the superiority of the military over civilian politicians. Prabowo's victory sparked the return of military political power. In fact, this victory further emphasizes the military's resilience in competing peacefully. This is because democracy requires all succession of national leadership to be carried out periodically, regularly, and constitutionally. Thus, the elected leader is the people's choice. This is because the people are the owners of sovereignty as well as the source of political legitimacy.
References
Yeon, C.H.2014. Demokratisasi Sebagai Demonopolisasi. Dalam Priyono, A.E. dan Hamid, U (ed). Merancang Arah Baru Demokrasi. Jakarta: KPG.
Ambardi, K. 2009. Mengungkap Politik Kartel. Jakarta: KPG dan LSI.
Roskin, M.G.dkk. 2016. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Kencana.
Crouch, H.2002. Mengubah Hubungan Sipil-Militer di Indonesia. Dalam Makka, M (ed). Demokratisasi Tak Boleh Berhenti. Jakarta: The Habibie Center.
Cipto, B.2000. Partai, Kekuasaan, dan Militerisme.Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Aquino, C.2002. Mengembangkan Demokrasi. Dalam Makka, M (ed). Demokratisasi Tak Boleh Berhenti. Jakarta: The Habibie Center.
Koentjaraningrat. 1986. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Nazir, M. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Faisal, S.1995. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukma, R. 2001. Restrukturisasi Hubungan Sipil-Militer. Dalam Piliang, I.J. dkk (ed). Merumuskan Kembali Kebangsaan Indonesia. Jakarta: CSIS.
Sodikin, A.2011.Soeharto dan Barisan Jenderal Orde Baru. Jurnal Politika. Vol.7. No.1. hlm.135-147
Strauss, A dan Corbin, J. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Vermonten, P.J. 2001. Problematika Kontrol Sipil Atas Militer. Dalam Piliang, I.J. dkk (ed). Merumuskan Kembali Kebangsaan Indonesia. Jakarta: CSIS.
Tobing, F.B.L. 2013. Praktik Relasi Kekuasaan Soeharto dan Krisis Ekonomi 1997-1998. Jakarta: Kompas.
Riff, M.A.2001. Kamus Ideologi Politik Modern. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Crouch, H. 2000. Pusaran Reformasi: Lingkaran Setan Yang Lain. Dalam Aspinall, A. dkk (ed). Titik Tolak Reformasi. Jogjakarta: LKis.
Fatah, A.S.1998. Catatan Atas Gagalnya Politik Orde Baru. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Walsh, P.2000. Soeharto, Sosok, dan Warisannya.Dalam Aspinall, A. dkk (ed). Titik Tolak Reformasi. Jogjakarta: LKis.
Elson, R.E.2000). Soeharto: Prajurit Petualang. Dalam Aspinall, A. dkk (ed). Titik Tolak Reformasi. Jogjakarta: LKis.
Habib, H. 2002. Pergeseran Pandangan Hubungan Sipil-Militer di Indonesia. Dalam Makka, M (ed). Demokratisasi Tak Boleh Berhenti. Jakarta: The Habibie Center.
Singh, B. 2002. Hubungan Sipil-Militer dalam Demokratisasi di Indonesia.Dalam Makka, M (ed). Demokratisasi Tak Boleh Berhenti. Jakarta: The Habibie Center.
Siregar, E.2004. Militer dalam Politik dan Ekonomi di Indonesia. Dalam Siregar, E. dkk (ed). Kampus Biru Menggugah.Jakarta: Kafisipol Gama.
Desch, M.C.2002. Politisi Versus Jenderal: Kontrol Sipil Atas Militer di tengah Arus Yang Bergeser. Jakarta: Rajawali Pers.
Aspinall, A.S.1999. Gerakan Oposisi dan Konflik Elite Dalam Jatuhnya Soeharto. Dalam Forrester, G dan May, R.J. (ed). Jatuhnya Soeharto. Jakarta: AJI.
Vatikiotis, M.R.J.1999. Romantika Dwifungsi:ABRI dan Jatuhnya Soeharto. Dalam Forrester, G dan May, R.J. (ed). Jatuhnya Soeharto. Jakarta: AJI.
Lay, C.1999. Setelah Soeharto Jatuh. Dalam Forrester, G dan May, R.J. (ed). Jatuhnya Soeharto. Jakarta: AJI.
Robinson, R.1999. Indonesia Pasca Soeharto Sama Saja: Menuju Chaos atau Bergeser ke Arah Reformasi. Dalam Forrester, G dan May, R.J. (ed). Jatuhnya Soeharto. Jakarta: AJI.
Rudini, 1999. ABRI Sebagai Motor Reformasi Politik. Dalam Ridwan, M,D dan Gunawan, A (ed). Demokratisasi Kekuasaan. Jakarta: LSAF.
Przeworski, A. 1993. Sejumlah Masalah dalam Transisi Menuju Demokrasi. Dalam O’Donnell, G. dkk (ed). Transisi Menuju Demokrasi: Tinjauan Berbagai Perspektif. Jakarta: LP3ES.
Hargens, B.2008. Trilogi Dosa Politik. Jakarta: Parrhesia Institute.
Bhakti, I.N. 1999. Kecenderungan Gerakan Mahasiswa 1998. Dalam Forrester, G dan May, R.J. (ed). Jatuhnya Soeharto. Jakarta: AJI.
Dahl, R.2001. Perihal Demokrasi.Jakarta: YOI.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 GOVERNABILITAS (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
